ACEH SELATAN – Kodim 0107/Aceh Selatan bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBD) Kabupaten Aceh Selatan memberikan penyuluhan tentang penangulangan bencana alam dalam rangkaian kegiatan Opster TNI 2019. Selasa (08/00/2019)
Mengawali kegiatan penyululuhan penanggulangan bencana alam Babinsa Koramil 05/Samadua Kodim 0107/Aceh Selatan Kopda Ariswan memberikan pengarahan kepada 50 orang warga binaan Desa Jilatang Kecamatan Samadua.
Babinsa Desa Jilatang Kopda Ariswan mengungkapkan, bahwa penyuluhan ini sangat penting bagi warga, mengingat termasuk wilayah Kecamatan Samadua yang rentan terhadap terjadinya bencana alam seperti Longsor. Oleh karena itu, masyarakat dan keluarganya perlu untuk mendapatkan materi tentang bagaimana cara dan upaya agar terhindar dari bencana alam tersebut.
Kasubbid Kedaruratan BPBD Kabupaten Aceh Selatan Bapak Fadli Suhada SE.,M.Si bersama staf Bapak Noeval Risma SE.,M.Si sebagai narasumber menjelaskan kepada warga yang hadir tentang persiapan diri dan langkah awal yang harus dilakukan masyarakat ketika terjadi bencana.
Bapak Fadli menjelaskan kepada warga yang hadir tentang persiapan diri dan langkah awal yang harus dilakukan masyarakat ketika terjadi bencana. Menurut Fadli yang sehari-hari menjabat sebagai Kasubbid Kedaruratan BPBD Kabupaten Aceh Selatan tersebut, bahwa wilayah Kabupaten Aceh Selatan ini rawan terjadi bencana alam seperti tanah longsor. Untuk itu dalam kesempatan ini juga diberikan pengetahuan kepada peserta penyuluhan tentang penanganan bencana alam serta bagaimana penyelamatan diri ketika terjadi bencana kepada masyarakat agar dapat dijadikan bekal kelak apabila terjadi bencana di wilayah ini.
“Kami juga ingin agar materi penanggulangan bencana alam dari rangkaian program Non Fisik Opster TNI 2019 di Desa Jilatang ini dapat disebarluaskan kepada anggota keluarga, tetangga yang pada kesempatan ini belum dapat hadir mengikuti penyuluhan dan semoga apa yang kami sampaikan dapat menjadi bekal masyarakat dalam meminimalisir jumlah korban bencana alam yang mungkin dapat terjadi” ujar Fadli [humas]