ACEH SELATAN – Babinsa jajaran Kodim 0107/Aceh Selatan semakin meningkatkan kegiatan anjangsana ke Desa Binaan guna jalin Komunikasi Sosial (Komsos) masyarakat.
Kegiatan yang memang rutin dilaksanakan oleh para Babinsa ini merupakan sarana yang efektif untuk meningkatkan dan memelihara kebersamaan sekaligus mempererat hubungan tali silatrurahmi antara TNI yang bertugas dikewilayahan dengan masyarakat. Syogyanya, dengan Komsos ini, Babinsa dapat memperoleh informasi terbaru diseputaran wilayah binaannya.
Seperti yang dilaksanakan oleh Serda Herwan Babinsa Koramil 05/Samadua, dalam rangka membangun kerjasama yang baik dengan seluruh kompunen masyarakat di Desa binaannya, Serda Herwan sambangi warga Desa Suaq Hulu Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan. Rabu (26/02/2020)
Dalam interaksinya dengan masyarakat tersebut, banyak hal di sampaikan oleh Serda Herawan ini yang sebagai Babinsa Desa Suaq Hulu, salah satunya ia mengajak warga ikut aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Upaya kita mencegah terjadinya bencana alam seperti banjir, maka sekiranya lingkungan kita harus dalam keadaan bersih dari sampah, untuk itu, saya menghimbau kepada warga disini untuk tidak membuang sampah sembarangan, apa lagi kedalam parit, hal tersebut sangat berpengaruh akan kelancaran aliran sungai” ucap Serda Herawan
Pada kesempatan Komsos itu juga, Babinsa Koramil 05/Samadua ini juga tidak hentinya menyampaikan himbauan terhadap warga untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar hutan. Dalam himbauan Babinsa ini, bukan berarti masyarakat tidak boleh membuka lahan perkebunan, akan tetapi, jangan sampai membakar hutan untuk mempercepat proses pembukaan lahan.
“Cara membakar memang cara praktis dalam membuka lahan. Namun perlu diketahui, yang mana dampak dari kebakaran tersebut dapat merusak ekosistem dan juga dapat memusnahkan flora dan fauna, selain itu, dari kabakaran hutan itu juga dapat mengakibatkan hutan gundul, sehingga tidak mampu lagi menampung cadangan air pada saat musim hujan” tuturnya
Dengan demikian, tambah Serda Herawan lagi, apabila hutan sudah rusak, maka pada saat musim hujan sudah pasti cadangan air yang seharusnya bisa ditampung oleh pepohonan, akan tetapi akibat seringnya hutan dibakar maka musibah bencana alam makin bertambah, sehingga dampaknya ke hilir adalah banjir dan longsor.
“Untuk itu, saya mengajak masyarakat untuk ikut berperan mencegah sebelum terjadinya bencana alam akibat kebakaran hutan tersebut. Asap yang timbul dari kabaran ini bukan saja si pelaku pembakaran yang merasakan ganguan pernafasan akibat udara buruk, namun masyarakat di selilingnya juga terkena dampaknya” tutupnya